Breaking News

Sex Saat Remaja "mengarahkan" Kita ke Bad Moods

Beberapa hari lalu seluruh dunia merayakan atau lebih tepatnya lagi memperingati Hari AIDS sedunia. AIDS sekarang ini banyak menular di kalangan usia muda bahkan remaja, hal ini tidak lain karena perilaku kurang baik yang dilakukan oleh para remaja yaitu narkoba dan seks bebas. Sebenarnya untuk apa seks, hahaha yang pasti untuk memuaskan nafsu birahi kita sebagai manusia. Tapi jika seks itu dilakukan sebelum waktunya dan bahkan tidak sah di mata agama (red:islam) maka ada suatu hal negatif yang dapat timbul.

Ketika browsing saya menemukan sebuah artikel menarik, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua termasuk saya pribadi.
Berhubungan seks ketika masa remaja bisa menyebabkan suasana hati yang buruk, perubahan dalam perkembangan otak dan jaringan reproduksi yang lebih kecil, menurut para ilmuwan.

Peneliti dari Ohio State University College of Medicine menemukan bahwa perubahan ini dapat terjadi karena pengalaman seksual berlangsung sementara otak masih berkembang.


Rekan penulis studi John Morris berkata: "Memiliki pengalaman seksual selama ini titik waktu, di awal kehidupan, bukan tanpa konsekuensi."
Para peneliti mendasarkan kesimpulan mereka setelah mempelajari perilaku hamster setelah mereka terlibat dalam aktivitas seksual. 

Tiga kelompok hamster yang digunakan berumur 40 hari, setara dengan umur manusia 16 - 20 tahun, yang dikawinkan dengan betina yang berumur 80 hari yang juga memiliki jenis kelamin dan kelompok kontrol yang tidak semestinya. Berbagai tes, dilakukan empat bulan kemudian para peneliti mengukur suasana hati hamster-hamster tersebut dan hasilnya menunjukkan bahwa seks remaja dapat mempengaruhi suasana hati mereka.

Hamster yang berumur 40 hari misalnya, dia tidak dapat berenang dengan sekuat tenaga seperti biasanya ketika dimasukan kedalam bak yang berisi air, hal teraebut dapat menjadi tanda depresi, dan panik yang ditimbulkan sebagai akibat dari sebuah kecemasan. Apa lagi, peneliti menemukan bahwa aktivitas seksual juga mempengaruhi otak dan berkurangnya tingkat reproduksi.

Hamster seks remaja memiliki dendrit neuron kurang kompleks yang melakukan rangsangan elektrokimia di otak - dan vesikula seminalis kecil, yang mengeluarkan air mani, dan vas deferens, yang mengangkutnya.

Namun, co-penulis Zachary Weil menekankan bahwa temuan tim tidak selalu berlaku secara langsung ke manusia, karena kompleksitas Dendrit Hamster dan Manusia memiliki perbedaan.
Dia mengatakan kepada LiveScience: "Banyak penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dalam model baik manusia dan hewan untuk memahami bagaimana jenis pengalaman menerjemahkan ke dalam perubahan suasana hati dan fisiologi."

No comments

Silahkan tinggalkan komentar ..